Jumat, 26 September 2008

CPNS Badan Pengawas Obat dan Makanan

P E N G U M U M A N
Nomor : KP.00.02.242.70857090
TENTANG
PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI TAHUN 2008

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/259/M.PAN/8/2008 tanggal 29 Agustus 2008 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Tahun Anggaran 2008, diumumkan sebagai berikut :

1. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil untuk mengisi lowongan formasi Badan POM RI Tahun 2008 untuk ditempatkan pada Badan POM RI Pusat dan Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia (daftar formasi terlampir).
2. Persyaratan pelamar meliputi :
1. Negara Republik Indonesia
2. Berusia paling rendah 20 tahun dan paling tinggi 35 tahun per tanggal 1 Oktober 2008 dengan ketentuan :
* Pendidikan D3 paling tinggi 24 tahun.
* Pendidikan S1 paling tinggi 26 tahun.
* Pendidikan Profesi paling tinggi 28 tahun.
3. Bagi pelamar yang memiliki pengalaman kerja terakhir sekurang-kurangnya 2 tahun pada bidang yang berkaitan dengan kebutuhan Badan POM RI (pengawasan komprehensif meliputi standardisasi, penilaian, inspeksi, pengujian), batas usia paling tinggi 35 tahun.
4. Pelamar diharuskan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) :
* Pendidikan D3 terakreditasi minimal B dengan IPK minimal 2,75.
* Pendidikan S1 terakreditasi minimal B dengan IPK minimal 2,75
* Pendidikan Profesi terakreditasi minimal B dengan IPK minimal 3,25 (Pendidikan Profesi dilihat IPK dan akreditasi S1 sesuai dengan butir 2).
5. Tidak sedang dalam status belajar.
6. Memenuhi persyaratan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan.
7. Tidak berkedudukan sebagai CPNS/PNS maupun Calon/Anggota TNI dan POLRI.
8. Tidak berkedudukan sebagai pengurus dan atau anggota partai politik.
9. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai CPNS/PNS/TNI/POLRI atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta.
10. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum.
11. Berkelakuan baik dan sehat jasmani maupun rohani.
3. Ketentuan pengajuan lamaran :
1. Surat lamaran harus ditulis tangan dan ditanda tangani sendiri oleh pelamar dengan menggunakan tinta hitam serta mencantumkan jabatan dan 2 (dua) lokasi peminatan sesuai tabel formasi.

Misal: Jabatan: Calon Pengawas Farmasi dan Makanan.
Pendidikan: Apoteker.
Lokasi Peminatan: Badan POM RI Pusat dan BBPOM di Palembang.

2. Lamaran ditujukan kepada :

TIM PENGADAAN CPNS BADAN POM RI TAHUN 2008
JL. PERCETAKAN NEGARA NO.23 JAKARTA PUSAT 10560
3. Melampirkan fotocopy ijazah atau Surat Keterangan Lulus yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
4. Melampirkan fotocopy transkrip nilai akademik yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
5. Bagi pelamar yang usianya melebihi dari usia maksimal yang dipersyaratkan pada poin 2.b namun memiliki pengalaman kerja terakhir sekurang-kurangnya 2 tahun pada bidang yang berkaitan dengan kebutuhan Badan POM RI (pengawasan komprehensif meliputi standardisasi, penilaian, inspeksi, pengujian), usia paling tinggi 35 tahun dibuktikan dengan Fotocopy Surat Keputusan Pengangkatan dan Pemberhentian/Surat Pernyataan dari pimpinan Instansi/Perusahaan bahwa pelamar masih bekerja pada saat pendaftaran.
6. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup Singkat yang berisi nama, tempat dan tanggal lahir, alamat, nomor telepon/HP, jenis kelamin, agama, tinggi badan, pendidikan formal/non formal, pengalaman kerja dan prestasi yang pernah dicapai, serta nama dan alamat tempat tinggal orang tua.
7. Melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran (3 x 4) cm dan ukuran (4 x 6) cm masing-masing sebanyak 2 (dua) lembar.
8. Memperlihatkan asli KTP.
9. Menyerahkan isian formulir Surat Pernyataan tidak sedang dalam status belajar.
10. Menyerahkan isian formulir tidak pernah dihukum penjara atau kurungan, tidak pernah diberhentikan dengan tidak/hormat sebagai PNS/pegawai swasta, tidak berkedudukan sebagai CPNS, tidak menjadi pengurus dan/atau anggota partai politik, bersedia ditempatkan di seluruh wilayah negara RI atau negara lain yang ditentukan oleh pemerintah.
11. Surat lamaran beserta lampirannya diurutkan, disusun rapi, dan dimasukkan ke dalam stofmap folio tebal (kertas buffalo) berwarna :

* Merah:Pelamar Profesi
* Kuning:Pelamar S1
* Hijau:Pelamar D3

Pada sudut kanan atas stofmap ditulis dengan jelas jabatan peminatan dan pendidikan pelamar.
12. Ijazah Sementara atau Surat Keterangan Lulus berlaku, dengan catatan fotocopy ijazah asli yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang diserahkan selambat-lambatnya pada hari terakhir wawancara (tanggal 12 November 2008), jika tidak menyerahkan maka pelamar dinyatakan gugur, dibuktikan dengan surat pernyataan.
4. Tahapan dan pelaksanaan seleksi :
1. Seleksi Administrasi :
1. Pendaftaran dilaksanakan di Badan POM RI, Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia, kecuali pendaftaran untuk Balai Besar POM di Jakarta dan Balai POM di Serang disatukan dengan Badan POM RI, untuk Balai POM di Batam disatukan dengan Balai Besar POM di Pekanbaru, untuk Balai POM di Pangkal Pinang disatukan dengan Balai Besar POM di Palembang, dan untuk Balai POM di Gorontalo disatukan dengan Balai Besar POM di Manado.
2. Pendaftaran dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu tanggal 23 dan 24 September 2008 pukul 09.00 s/d 14.00 waktu setempat (tidak ada perpanjangan waktu dan apabila dilanggar nomor peserta dianggap tidak sah).
3. Setiap pelamar harus datang sendiri ke tempat pendaftaran (tidak diwakilkan).
2. Ujian tulis :
1. Ujian tulis dilaksanakan serentak di Badan POM RI, Balai Besar POM dan Balai POM di seluruh Indonesia pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2008 pukul 08.00 waktu setempat.
2. Pelamar melaksanakan ujian sesuai dengan tempat yang ditunjuk oleh panitia penerimaan pendaftaran setempat.
3. Materi ujian tulis adalah :
1. Tes Kompetensi Dasar (TKD) terdiri dari :
* Tes Pengetahuan Umum (TPU) meliputi unsur wawasan nasional, regional, dan internasional.
* Tes Bakat Skolastik (TBS) meliputi unsur kemampuan verbal, kuantitatif, dan penalaran.
* Tes Skala Kematangan (TSK) meliputi unsur kemampuan beradaptasi, pengendalian diri, semangat berprestasi, integritas, dan inisiatif.
2. Tes Kompetensi Bidang (TKB) untuk mengukur kemampuan dan atau ketrampilan yang berkaitan dengan kompetensi jabatan atau pekerjaan yang dilamar.
4. Setiap mengikuti ujian seleksi, pelamar wajib membawa Asli Tanda Peserta Seleksi, pensil 2B asli, karet penghapus, rautan, dan papan alas tulis.
3. Wawancara :
1. Wawancara akan dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 12 November 2008 di Badan POM RI serta seluruh Balai Besar POM/Balai POM, kecuali untuk Balai Besar POM di Jakarta dan Balai POM di Serang dilaksanakan menyatu di Badan POM RI, untuk Balai POM di Batam dilaksanakan menyatu dengan Balai Besar POM di Pekanbaru, untuk Balai POM di Pangkal Pinang dilaksanakan menyatu dengan Balai Besar POM di Palembang, dan untuk Balai POM di Gorontalo dilaksanakan menyatu dengan Balai Besar POM di Manado.
2. Peserta wawancara wajib menyerahkan hasil Psikotes (bagi pelamar yang telah dinyatakan lulus ujian tulis) dan harus diserahkan selambat-lambatnya tanggal 12 November 2008.
Psikotes dapat dilakukan oleh psikolog yang telah mendapat Surat Rekomendasi Ijin Praktek (SRIP) dari Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI).
Hasil psikotes dalam bentuk psikogram dengan analisanya sesuai contoh psikogram terlampir dan harus mencantumkan Nomor SRIP.
5. Pengumuman hasil seleksi :
1. Pelamar yang lulus ujian tulis dan wajib mengikuti wawancara akan diumumkan pada tanggal 29 Oktober 2008.
2. Pelamar yang diterima menjadi CPNS Badan POM RI akan diumumkan pada tanggal 19 November 2008.
6. Lain-lain :
1. Pelamar yang terlambat atau tidak menyerahkan berkas kelengkapan persyaratan sampai batas yang ditentukan atau tidak lulus dalam setiap tahap seleksi dianggap gugur.
2. Lamaran yang diterima oleh Badan POM RI sebelum pengumuman ini, dianggap tidak berlaku dan supaya diajukan kembali di tempat pendaftaran.
3. Berkas lamaran yang telah dimasukkan tidak dapat diminta kembali dan menjadi milik panitia pengadaan CPNS Badan POM RI tahun 2008.
4. Dalam rangka Seleksi Pengadaan CPNS ini tidak ada bimbingan tes atau persiapan pendahuluan, tidak diadakan surat menyurat dan tidak dipungut biaya apapun.
5. Lokasi pilihan hanya merupakan bahan pertimbangan untuk penempatan pelamar yang dinyatakan diterima sebagai CPNS Badan POM RI sesuai kebutuhan. Peserta yang dinyatakan diterima sebagai CPNS Badan POM RI harus bersedia ditempatkan di seluruh unit kerja di lingkungan Badan POM RI apabila lokasi pilihan telah terpenuhi.
6. Pelamar yang dinyatakan lulus menjadi CPNS wajib menyerahkan :
* Surat keterangan sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba dari dokter pemerintah.
* Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
* Membuat surat pernyataan bersedia ditempatkan dan ditugaskan di unit kerja yang telah ditentukan minimal 5 (lima) tahun berturut-turut yang ditandatangani di atas materai Rp.6000,- dan diketahui orang tua pelamar.
* Membuat surat pernyataan tidak dalam keadaan belajar dan tidak akan menuntut pendidikan lanjutan.
7. Sanksi
Sanksi berupa denda Rp.10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) akan dikenakan bagi :
1. Pelamar yang mengundurkan diri setelah diproses ke Badan Kepegawaian Negara.
2. CPNS/PNS yang mengundurkan diri dengan alasan apapun setelah penempatan, denda ditambah biaya transport penugasan.

Rabu, 24 September 2008

Undangan Seminar Optimizing Primary Health Care to Achieve Millennium Development Goals

Dalam rangka Dies Natalis Universitas Udayana dan sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Stand Up and Take Action (SUTA) untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Milenium, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat bermaksud menyelenggarakan Seminar Nasional dengan topik “Optimizing Primary Health Care to Achieve Millennium Development Goals” pada tanggal 18 Oktober 2008 dari jam 08.00 sampai 17.00 wita di Gedung Theatre FK Universitas Udayana

Acara seminar nasional ini sekaligus akan dirangkaikan dengan pelantikan pengurus IAKMI Bali. Untuk itu kami mengharapkan kehadiran Bapak untuk melantik pengurus baru tersebut, sekaligus menjadi pembicara (keynote speaker) dalam seminar tersebut.

Registrasi Peserta Umum Rp. 50.000

dan mahasiswa Rp. 25.000

Untuk keterangan dan konfirmasi lebih lanjut mengenai seminar tersebut, mohon menghubungi langsung staf kami Ady Wirawan (Hp. 081 338 63 0123, email: adywirawan@yahoo.com) atau melalui fax 0361-701805.

Latar belakang seminar nasional 18 Oktober 2008

Konsep pelayanan kesehatan dasar (primary health care) telah menjadi inti dari setiap kebijakan dan strategi Badan Kesehatan Sedunia (WHO) sejak Deklarasi Alma Ata tahun 1978. Di Indonesia konsep ini diterjemahkan kedalam program-program puskesmas, posyandu dan program-program kesehatan berbasis masyarakat lainnya.

Dalam perkembangannya, sejak tahun 2000, konsep pelayanan kesehatan dasar ditujukan untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan milenium (Millennium Development Goals). Enam dari delapan tujuan pembangunan milenium berhubungan dengan kesehatan diantaranya: menanggulangi kemiskinan dan kelaparan (tujuan 1), menurunkan angka kematian anak (tujuan 4), meningkatkan kesehatan ibu (tujuan 5), memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lain (tujuan 6), menjamin kelestarian lingkungan hidup (tujuan 7) dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan (tujuan 8).

Tiga puluh tahun setelah Deklarasi Alma Ata, tujuan awal pelayanan kesehatan dasar, “Health for All” belum bisa diwujudkan. Ada empat pilar utama yang seharusnya diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam pelayanan kesehatan dasar, yang sampai saat ini belum mampu diterapkan secara optimal, yaitu mendorong partisipasi masyarakat, meningkatkan pemerataan dan keadilan dalam pelayanan kesehatan (equity), integrasi antar program-program pelayanan kesehatan dasar dan mendorong kerjasama lintas sektor.

Demikian juga hasil pencapaian tujuan pembangunan milenium Indonesia yang menunjukkan hasil yang belum memuaskan. Menurut laporan pencapaian Millennium Development Goals Indonesia 2007, beberapa hal masih perlu mendapat perhatian dan memerlukan kerja keras dalam pencapaiannya seperti masih tingginya kasus-kasus gizi kurang dan buruk, tingkat kematian ibu, prevalensi HIV/AIDS serta rendahnya kualitas air minum.

Bali merupakan provinsi yang dari perspektif nasional pencapaian tujuan pembangunan mileniumnya relatif baik. Indikator-indikator MDGs yang berhubungan dengan kesehatan di Bali selalu berada di atas angka nasional, terkecuali dalam hal jumlah penderita HIV/AIDS yang terbesar kelima di Indonesia. Oleh karena itu dalam seminar kali ini kami ingin menampilkan pembicara dari Pemerintah Provinsi Bali untuk memaparkan pencapaiannya, pelajaran yang bisa dipetik dan upaya-upaya peningkatan terutama dalam hal optimalisasi pelayanan kesehatan dasar.

Acara seminar ini merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis Universitas Udayana ke 46 dan sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Bangkit dan Berbuat (Stand Up and Take Action, 17-19 Oktober 2008. Kampanye Bangkit dan Berbuat dilakukan untuk mengingatkan pemerintah akan janji pemerintah untuk sungguh-sungguh mengerahkan semua upaya dan sumberdaya guna menanggulangi kemiskinan, melalui perbuatan kongkret masyarakat secara luas. Janji tersebut dinyatakan oleh 189 Kepala Negara dan Pemerintahan termasuk Indonesia pada tahun 2000 melalui Deklarasi
Milenium pada Pertemuan Tingkat Tinggi di markas besar PBB New York.
Janji pemimpin tersebut juga merupakan komitmen yang diikrarkan bagi
rakyatnya masing-masing, yang tertuang dalam Millennium Development Goals.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan acara pelantikan pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) wilayah Bali. Sebagai organisasi profesi di bidang kesehatan masyarakat, pembentukan IAKMI di Bali diharapkan akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya-upaya untuk mendukung terwujudnya tujuan pembangunan milenium. Untuk itu pada seminar ini kami mengundang ketua IAKMI pusat untuk melantik ketua dan pengurus IAKMI Bali, sekaligus menjadi pembicara untuk memaparkan peranan pelayanan kesehatan dasar dalam pencapaian tujuan pembangunan milenium.

Selasa, 23 September 2008

CPNS BAPENAS butuh 2 orang SKM

KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PENGUMUMAN Nomor : 969/B.02/09/2008

Dalam rangka mengisi Formasi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun Anggaran 2008, membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia Pria dan Wanita, dengan kualifikasi Pendidikan dan kebutuhan formasi sebagai berikut:

NO Kualifikasi Pendidikan Program Studi/ Jurusan Formasi
1 Diploma III (DIII) D-III Sekretaris 3 Orang
2 Diploma III (DIII) D-III Teknik Elektro 1 Orang
3 Diploma III (DIII) D-III Komputer 4 Orang
4 Strata Satu (S1) S-1 Sosial Ekonomi Pertanian 3 Orang
5 Strata Satu (S1) S-1 Oseanografi 1 Orang
6 Strata Satu (S1) S-1 Kesehatan Masyarakat 2 Orang
7 Strata Satu (S1) S-1 Sosiologi 1 Orang
8 Strata Satu (S1) S-1 Ekonomi Studi Pembangunan 10 Orang
9 Strata Satu (S1) S-1 Geografi 1 Orang
10 Strata Satu (S1) S-1 FISIP (Ilmu Kesejahteraan Sosial) 1 Orang
11 Strata Satu (S1) S-1 Hubungan Internasional 2 Orang
12 Strata Satu (S1) S-1 Ilmu Pemerintahan 1 Orang
13 Strata Satu (S1) S-1 Hukum Internasional 1 Orang
14 Strata Satu (S1) S-1 Hukum Tata Negara 1 Orang
15 Strata Satu (S1) S-1 Ilmu Komunikasi 1 Orang
16 Strata Satu (S1) S-1 Ekonomi Manajemen 3 Orang
17 Strata Satu (S1) S-1 Teknik Industri 2 Orang
18 Strata Satu (S1) S-1 Teknik Sipil (Pengairan) 2 Orang
19 Strata Satu (S1) S-1 Teknik Sipil (Transportasi) 1 Orang
20 Strata Satu (S1) S-1 Teknik Lingkungan 2 Orang
21 Strata Satu (S1) S-1 Teknik Elektro 1 Orang
22 Strata Satu (S1) S-1 Planologi 2 Orang
23 Strata Satu (S1) S-1 Teknik Informatika 1 Orang
24 Strata Satu (S1) S-1 Statistik 1 Orang
25 Strata Satu (S1) S-1 Administrasi Pembangunan 1 Orang
26 Strata Satu (S1) S-1 Hukum 1 Orang
27 Strata Satu (S1) S-1 Ekonomi Akuntansi 2 Orang
28 Strata Satu (S1) S-1 Arsitektur 1 Orang

Registrasi pelamar hanya dilakukan egistrasi online pada portal rekrutmen CPNS Kementerian Negara PPN/Bappenas : http://rekrutmen. bappenas. go.id , tidak ada jalur lain yang digunakan dalam proses pengiriman lamaran.
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 17 September 2008 sampai dengan 23 September 2008 pukul 24:00 WIB.

Setelah mendapatkan nomor registrasi pelamar wajib mengirimkan lamaran via email dengan melampirkan:
- Ijazah,
- transkrip Nilai dan
- Pas Foto terakhir.

sumber : http://rekrutmen.bappenas.go.id/

Rabu, 17 September 2008

DOSEN PS. IKM MENUNJUKAN PRESTASI DI DALAM DAN LUAR NEGRI

DOSEN PS. IKM MENUNJUKAN PRESTASI DI DALAM DAN LUAR NEGRI

PS. IKM kembali menunjukan prestasinya dengan diraihnya Golden Key Award dari Monash University, Australia oleh dr. Ady Wirawan, MPH dan Cumloude oleh dr. Pande Putu januraga, M.Kes di Universitas Diponegoro. Mereka telah menyelesaikan studi S2 dengan prestasi yang menggembirakan, sehingga dapat memperkuat jajaran staff pengajar di PS. IKM.

dr. Ady Wirawan yang dimintai komentarnya terkait dengan penghargaan yang didapat mengaku semua ini berkat dukungan berbagai pihak dan berharap apa yang didapat akan mampu diimplementasikan dalam membangun Universitas Udayana khususnya bidang ilmu kesehatan masyarakat.

Menurut dr. Partha Muliawan beberapa staff dosen telah menyelesaikan pendidikannya di dalam dan luar negri sehingga diharapkan mereka dapat memberikan kontribusinya dalam mengembangkan institusi sesuai dengan tri dharma pergurun tinggi untuk melakukan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

STAFF DOSEN PSIKM KE MELBOURNE, AUSTRALIA

STAFF DOSEN PSIKM KE MELBOURNE, AUSTRALIA

Sebanyak 20 Staff dosen PS. IKM mendapat Australian Leadership Award (ALA) untuk mengikuti short course di Malbourne, Australia. Mereka diberangkatkan secara bergilir untuk mengikuti short course di Burnet Institute, Monash University dalam upaya meningkatkan kapasitas dosen di lingkungan PS. IKM Unud.

Menurut dr. Partha Muliawan, M. Sc (OM) Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat kerjasama dengan ALA dan Burnet institute diharapkan dapat terus berkelanjutan sehingga ilmu yang telah diperoleh dapat diimplementasikan dalam upaya meningkatkan pembangunan khususnya dibidang kesehatan masyarakat. Disamping itu Capacity building ini juga sebagai persiapan untuk mengembangkan S2 Kesehatan Masyarakat karena banyak dari tenaga kesehatan yang ingin melanjutkan ke jenjang S2.

Adapun Course yang diikuti diantaranya yakni Health of Women and Children in Developing Countries: 10th – 17th June, Managing Community-Based HIV Programs in Developing Countries: 8th – 16th July, Primary Health Care for Developing Countries: 18th – 22nd August, Field Methods for International Health Planning and Evaluation: 8th-12th September, Health Communications and Training: 22nd – 29th October, Harm Reduction: Controlling HIV in Drug Use: 24th – 28th November (pur)

PENDAFTARAN CPNS UNUD DIBUKA, FORMASI PS. IKM 2 DOSEN

PENDAFTARAN CPNS UNUD DIBUKA, FORMASI PS. IKM 2 DOSEN

Universitas Udayana akan menerima tenaga dosen 75 orang dan tenaga teknisi 2 orang. Sedangkan formasi untuk PS. IKM 2 orang dosen S2 Kesehatan Masyarakat. Penerimaan pendaftaran, Ujian administrasi, pengisian biodata, dan pengambilan nomor peserta ujian dimulai tangal 13 sampai 27 September 2008. Pendaftaran dilaksanakan di Lobi rektorat Kampus Bukit Jimbaran. Sementara ujian TPU dan TBS dilaksanakan Kamis, 16 Oktober 2008 mendatang dikampus bukit jimbaran. Pengumuman tahap I (tes TPU dan TBS) diselenggarakan paling lambat 3 November 2008. Untuk ujian substansi tenaga edukatif dan teknisi dilaksanakan tgl 6-8 November sementara hasil ujian seleksi CPNS diumumkan 14 November 2008.

(bali post, 13/9/2008)

Lowongan PT Pharos Indonesia

Lowongan PT Pharos Indonesia

Perusahan farmasi terkemuka di Indonesia membutuhkan :

1. Area Sales Manager (ASM)

v pria/wanita usia maksimal 32 tahun

v memiliki pengalaman min 1 tahun sebagai marketing supervisor di perusahaan farmasi

v berjiwa pemimpin dan berorientasi pada target

2. Marketing Supervisor (MS)

v Pria/wanita usia maks 30 tahun

v memiliki pengalaman satu tahun sebagai medical refresentatif di perusahaan farmasi

v berjiwa pemimpin dan berorientasi pada target

3. Medical Refresentatif (MR)

v Pria/wanita usia maks 30 tahun

v Pendidikan min D3

v memiliki kendaraan bermotor dan SIM C

Tuliskan kode jabatan di sudut kiri atas amplop dan kirimkan surat lamaran beserta CV dan pasfoto terbaru ke alamat :

PT Pharos Indonesia

UP. Ibu Laura

Jl. Letda Reta No. 90 Denpasar

Kamis, 11 September 2008

Info Penerimaan CPNS LIPI

Informasi penerimaan CPNS LIPI 2008. LIPI mengundang insan-insan muda calon peneliti Indonesia. Melanjutkan Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil - CPNS di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia - LIPI sejak tahun 2005, pada tahun anggaran 2008 ini LIPI kembali membuka kesempatan kepada insan-insan muda Indonesia untuk berkiprah sebagai peneliti dan tenaga pendukungnya di berbagai satuan kerja LIPI.

LIPI adalah lembaga ilmu pengetahuan milik negara yang mendapatkan otoritas tertinggi untuk melakukan kajian dan penelitian ilmiah di Indonesia. Untuk itu LIPI menanungi 47 satuan kerja dengan kompetensi kajian ilmiah atau sebagai pendukung kegiatan ilmiah yang spesifik untuk masing-masing satuan kerja.

Dengan visi Terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanistik, LIPI merupakan satu-satunya lembaga penelitian yang meliputi seluruh disiplin ilmu. Dengan karakteristiknya sebagai lembaga multi disiplin, LIPI mengemban misi :

1. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar menjadi penggerak utama dan acuan dalam meningkatkan kemajuan dan persatuan bangsa, memperkuat daya saing masyarakat.
2. Ikut serta dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembangunan berkelanjutan yang berwajah kemanusiaan.
3. Memperkuat landasan etika keilmuan.

Bagi insan-insan muda terbaik Indonesia yang tertarik untuk bersama-sama Membangun Indonesia dengan riset ilmiah di masa depan, sekali lagi kami undang untuk bergabung bersama LIPI.

Menurut rencana, pengumuman melalui media massa serta pembukaan registrasi lamaran melalui situs ini akan dilakukan mulai tanggal 15 September 2008. Untuk itu persiapkan diri dan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan.

Sumber : http://cpns.lipi.go.id/

Informasi persyaratan : http://cpns.lipi.go.id/utama.cgi?bantuan

Kunjungi terus situs ini untuk mengikuti perkembangan CPNS LIPI selanjutnya.

Jumat, 05 September 2008

Advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (AKMS)

Advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (AKMS)

penanggulangan tuberkulosis

AKMS adalah suatu konsep sekaligus kerangka kerja terpadu untuk mempengaruhi dan mengubah kebijakan publik, perilaku, dan memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan penanggulangan TB. Sehubungan dengan itu AKMS TB merupakan suatu rangkaian kegiatan advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial yang dirancang secara sistematis dan dinamis.

1. Batasan

Advokasi hádala tindakan untuk mendukung upaya masyarakat mendapatkan berbagai sumberdaya atau perubahan kebijakan. Dalam konteks global, advokasi TB dimengerti sebagai seting intervensi terkordinasi yang diarahkan untuk menempatkan TB dalam agenda politik dan pengembangan pada posisi tinggi, untuk mengamankan komitmen internacional dan nasional dan menggerakan sumber daya yang diperlukan. pada konteks dalam negri, advokasi merupakan upaya luas untuk meyakinkan bahwa pemerintah memiliki komitment kebijakan yang kyat dalam menanggulangi TB.

Komunikasi merupakan proses dua arah yang menempatkan partisipasi dan dialog sebagai eleven kunci. Dalam konteks penanggulangan TB komunikasi diarahkan untuk mendorong lingkungan berkreasi melalui pembuatan strategi dan pemberdayaan. Seluruh kegiatan komunikasi disebarluaskan lewat media dan berbagai saluran.

Mobilisasi sosial dalam konteks nasional dan regional merupakan proses membangkitkan keinginan masyarakat, secara aktif meneguhkan konsensus dan komitmen social diantara stakeholders untuk menanggulangi TB yang menguntungkan masyarakat. Penggerakan masyarakat dilaksanakan di tingkat paling bawah dan secara luas berhubungan dengan mobilisasi dan aksi masyarakat. Memperhatikan pemaparan componen AKMS, masing-masing componen mempunyai tujuan dan kegiatan spesifik yang dilaksanakan secara terpadu untuk mencapai keberhasilan program penanggulan TB.

2. Strategi AKMS

a. Advokasi

adalah upaya secara sistematis untuk mempengaruhi pimpinan, pembuat kebijakan dan keputusan dalam penanggulangan Tb . Pendekatan lepada para pimpinan ini dapat dilakukan dengan cara bertatap muka langsung, konsultasi, memberikan laporan, pertemuan rapat kerja, lokakarya dan sebagainya sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing unit.

dalam melakukan advokasi perlu dipersiapkan data atau informasi yang cukup serta bahan-bahan pendukung lanilla yang sesuai agar dapat meyakinkan mereka dalam memberikan dukungan.

Langkah yang perlu dipersiapkan untuk merencanakan kegoatan advokasi :

· Analisa situasi

· Memilih strategi yang tepat (advokator, pelaksana, metode dan sebagainya)

· Mengembangkan bahan-bahan yang perlu disajikan lepada sasaran dan

· mobilisasi sumber dana

b. Komunikasi

Merupakan proses penyampaian pesan atau gagasan yang disampaikan secara lisan dan atau tertulis dari sumber pesan lepada penerima pesan melalui media dengan harapan adanya pengaruh timbal balik.

komponen komunikasi

di dalam studi komunikasi model komunikasi yang sering dianut adalah yang mempunyai lima komponen sebagai berikut:

a) Sumber pesan (komunikator)

semua komunikasi berasal dari satu sumber. sumber ini mungkin dalam bentuk individu atau mungkin dalam bentuk kelompok, bahkan dala bentuk kelembagaan. Dalam proses komunikasi sumber dituntut untuk mempunyai keterampilan-keterampilan seperti berpikir, berbicara, menulis dan lanilla. Sember juga diharapkan mempunyai sikap yang positif terhadap penerima pesan. Selain itu sumber seyogyanya mempunyai pengetahuan yang mendalam terhadap pesan yang disampaikan maupun terhadap penerima pesan.

b) Pesan

pesan dalam proses komunikasi disampaikan melalui bahasa tertentu yang sama dengan bahasa penerima pesan. Isi pesan perlu disederhanakan dan disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik penerima pesan agar mudah dimengerti oleh penerima.

saluran/media dalam proses komunikasi dapat berbentuk :

· Rapat pertemuan, percakapan, seminar peningkatan pengetahuan

· radio, rekaman

· televisi, film

· demonstrasi, latihan

· surat kabar, majalah, dan buku

c) Penerima pesan (komunikan)

Penerima pesan ini dapat berupa individu atau kelompok bahkan kelembagaan dan massa. lancar tidaknya statu proses komunikasi banyak tergantung pada pengetahuan, sikap, keterampilan penerima pesan tersebut.

d) Umpan balik

umpan balik hádala proses pengecekan untuk mengetahui apakah :

  1. pemberi pesan dapat menyampaikan pesan dengan baik
  2. pesan disampaikan dimengerti dengan baik oleh penerima
  3. pesan disampaikan sesuai dengan penerima pesan

c. Mobilisasi sosial

Dalam konteks nasional dan regional merupakan proses membangkitkan keinginan masyarakat, secara aktif menguhkan konsensus dan komitmen social diantara pengambil kebijakan untuk menanggulangi TB yang menguntungkan masyarakat. Mobilisasi sosial berarti melibatkan semua unsur masyarakat, sehingga memungkinkan masyarakat untuk melakukan kegiatan secara kolektif dengan mengumpulkan sumber daya dan membangun solidaritas untuk mengatasi masalah bersama dengan kata lain masyarakat menjadi berdaya.

beberapa prinsip mobilisasi social

  • Memahami kemampuan lembaga yang ada di masyarakat
  • berstandar pada pemahaman dalam konteks social dan cultural termasuk situasi politik dan ekonomi masyarakat setempat.
  • Memenuhi permintaan masyarakat
  • Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi
  • memerlukan banyak sumber daya dalam organisasi penggerak
  • berdasarkan rencana rasional dalam rumusan tujuan, sasaran, pesan, indikator dan umpan balik mobilisasi
  • memerlukan pengulangan secara periodik
  • menggunakan individu yang terrenal atau dihormati sebagai penggerak

peran dan karakteristik penggerak masyarakat, harus merupakan elemen masyarakat, memiliki inisiatif dan cara manajemen masyarakat sendiri, memiliki solidaritas dan kerjasama antar kelompok atau organisasi masyarakat, memiliki keterpaduan dengan eleven pemerintah dan non pemerintah.

Beberapa prinsip pemberdayaan masyarakat

1. Menumbuh kembangkan potensi masyarakat dapat berupa :

- Community leaders : para pemimpin baik formal dan informal

- Community Organization : Organisasi/lembaga kelompok

- Community fund : Dana yang ada di masyarakat

- Community meterial : Sarana masyarakat

- Community Knowledge : pengetahuan masyarakat

- Community technology : teknologi tepat guna termasuk cara berinteraksi masyarakat setempat secara cultural

- Commnuty decision making : pengambilan keputusan oleh masyarakat

2. kontribusi masyarakat dalam penanggulangan TB

pemberdayaan masyarakat, berprinsip meningkatkan kontribusi masyarakat dalam penanggulangan TB, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. secara kuantitatif berarti semakin banyak keluarga/masyarakat yang berkiprah dalam penanggulangan TB. Secara kualitatif berarti keluarga/masyarakat bukan hanya memanfaatkan tetapi ikut berkiprah melakukan penyuluhan, ikut menjadi PMO, kader TB dan sebagainya.

3. Mengembangkan Gotong royong

pengembangan potensi masyarakat melalui fasilitasi dan memotivasi diupayakan berpegang teguh pada prinsip-prinsip memperkuat dan mengembangkan budaya gotong royong.

4. Bekerjasama masyarakat

Prinsip lain yang harus dipegang teguh adalah “bekerja untuk dan bersama masyarakat”, karena dengan kebersamaan inilah terjadi proses fasilitasi, motivasi, alih pengetahuan dan keterampilan.

5. KIE berbasis individu, keluarga, masyarakat dan ormas lainnya. Kemitraan antara Pemerintah, LSM, Ormas dan berbagai kelompok masyarakat lainnya akan memudahkan kerjasama di lapangan, sehingga potensi dapat dimanfaatkan secara optimal. untuk itu dapat memilih mitra sesuai dengan peran dan peminatan di bidang AKMS TB dapat digunakan contoh berikut:

Memilih mitra dan peran berdasarkan peminatan

Mitra

Peminatan

Komisi D DPRD, komisi 9 DPR

Kebijakan, legislasi

Akademisi, profesi (IDI, PAPP)

Pelayanan kesehatan TB

LSM, dll

Komunikasi TB

6. Desentralisasi

Upaya pemberdayaan masyarakat sangat berkaitan dengan budaya setempat, karena itu segala bentuk pengambilan keputusan harus diserahkan ke tingkat operacional agar tetap sesuai dengan kultur budaya setempat.

bentuk-bentuk mobilisasi social penanggulangan TB :

Kompanye, digunakan dalam rangka mensosialisasikan isu strategis yang telah dikembangkan lepada berbagai sasaran (masyarakat, organisasi profesi, lintas sektoral, lintas program, dunia usa, LSM dll) dengan tujuan menumbuhkan kesadaran dan rasa memiliki serta terpanggil untuk terlibat sesuai dengan perannya dalam pennggulangan isu tersebut.

Penyuluhan kelompok, digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap kelompok masyarakat melalui berbagai metode dan media penyuluhan.

Diskusi kelompok, digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kelompok masyarakat untuk menanggulangi masalah TB melalui diskusi kelompok.

kunjungan rumah, digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar keluarga mau berubah perilakunya sehubungan dengan TB.

Konseling, digunakan untuk membantu menggali alternatif pemecahan masalah TB dalam satu keluarga.

langkah-langkah mobilisasi sosial :

- Memberikan pelatihan kepada kelompok pelopor (kelompok yang paling mudah menerima isu yang sedang diadvokasi)

- mengkonsilidasikan mereka yang telah mengikuti pelatihan menjadi kelompok pendukung.

- mengembangakan koalisi diantara kelompok maupun pribadi pendukung

- mengembangkan jeringan informasi diantara anggota koalisi agar selalu mengtahui dan merasa terlibat dengan isu yang diadvokasikan.

- melaksanakan kegiatan yang bersifat masal dengan melibatkan sebanyak mungkin anggota koalisi

- mendayagunakan media massa untuk mengekspos kegiatan koalisi dan sebagai jeringan informasi.

- mendayagunakan berbagai media massa untuk membangun kebersamaan dalam mengatasi masalah. hal ini efektif bila dilakukan menggunakan TV, radio spot, billboard dan spanduk.

TUBERKULOSIS DAN PERMASALAHANNYA

TUBERKULOSIS DAN PERMASALAHANNYA

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB diseluruh dunia. Diperkirakan 95 % kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Demikian juga kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas.

Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3-4 bulan. hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-30%. Jika ia meninggal akibat TB, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain merugikan secara ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial-stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.

penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah :

  1. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara-negara yang berkembang.
  2. Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh :
    • tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan
    • tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat, penemuan kasus/diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin penyediaanya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang standar dan sebagainya).
    • Tidak memadainya tata lakasana kasus (diagnosis dan paduan obat yang tidak standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis)
    • Salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG
    • Insfrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi dan pergolakan masyarakat.
  3. Perubahan demografik karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan struktur umur kependudukan
  4. Dampak pandemi HIV

munculnya pandemi HIV/AIDS di dunia menambah permasalahan TB. koinfeksi dengan HIV akan meningkatkan risiko kejadian TB secara signifikan. Pada saat yang sama kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB (multidrug resistance = MDR) semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil disembuhkan. keadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya epidemi TB yang sulit ditangani.

Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ketiga terbanyak di dunia setelah Cina dan India dengan jumlah pasien sekita 10 % dari total jumlah pasien TB didunia. Diperkirakan pada tahun 2004, setiap tahun ada 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang. insidensi kasus Tb BTA positif sekitar 110 per 100.000 penduduk.

Penularan TB

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberkulosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.

Cara penularan

  • Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif
  • pada waktu batuk atau bersin pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk perciban dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
  • Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana perciban dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.
  • Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut.
  • Factor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara teresebut.

Risiko penularan

  • Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dan percikan dahak. Pasien TB paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif.
  • Risiko penularan setiap tahunnya ditunjukan dengan Annual risk of tuberculosis infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama satu tahun. ARTi sebesar 1% berarti sepuluh orang diantara 1000 penduduk terinfeksi setiap tahun. ARTI di Indonesi bervariasi anatara 1-3%.
  • Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negatif menjadi positif.

Risiko menjadi sakit TB

  • Hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB
  • Dengan ARTI 1%, diperkirakan diantara 100.000 penduduk rata-rata terjadi 1000 terinfeksi TB dan 10% diantaranya (100 orang) akan menjadi sakit TB setiap tahun, sekitar 50 diantaranya adalah pasien TB BTA positif.
  • Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien TB adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk).
  • HIV merupakan faktor risiko yang paling kuat bagi yang terinfeksi TB menjadi sakit TB. Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas sistem daya tahan tubuh seluler, sehingga jika terjadi infeksi oportunistik seperti tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan bisa mengekibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah pasien Tb akan meningkat, dengan demikian penularan TB di Masyarakat akan meningkat pula.

Upaya Penanggulangan TB

Pada awal tahun 1990 WHO dan IUATLD telah mengembangkan strategi penanggulangan TB yang dikenal dengan strateegi DOTS (Directly Treatment Short- course) dan telah terbukti sebagai penaggulangan yang secara ekonomis paling efektif.

Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan penularan TB dan dengan demikian akan menurunkan insidens TB di masyarakat. Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan TB.

Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci :

  1. Komitment politis
  2. Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya
  3. Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan.
  4. Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu
  5. Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.