Senin, 09 November 2009

TUGAS DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOGI

TUGAS DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOGI

Source : http://arali2008.wordpress.com/2009/04/02/tugas-dan-fungsi-pejabat-fungsional-epidemiologi-kesehatan-ahli/

Suatu kegiataan dalam rangka mengenal karakteristik penyakit yang berkaitan dengan penularan, penyebaran, faktor berpengaruh meliputi kondisi lingkungan, penyebab penyakit faktor resiko lainnya serta cara-cara penanggulangan yang tepat melalui pengumpulan data, pengolahan data, analisa, interpretasi serta penyebaran informasi adalah suatu kegiatan epidemiologi. Orang yang melakukan pekerjaan ini biasa disebut Epidemiolog.

Seorang profesional epidemiologi kesehatan biasanya bekerja di pemerintahan, baik itu di Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten, Propinsi dan Depkes serta instansi-instansi kesehatan lainnya biasanya mempunyai jabatan yang dikenal dengan Jabatan Fungsional Epidemiologi. Ada dua jabatan profesional epidemiologi yaitu epidemiologi pelaksana dan epidemiologi ahli.

Khusus untuk epidemiologi kesehatan ahli yang tingkat pendidikannya adalah sarjana (S1/DIV) mereka ini akan siap bekerja dalam bidang epidemiologi, mempunyai kedudukan yang menunjukan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam melaksanakan tugasnya didasarkan atas keakhlian dan keterampilan tertentu (profesionalitas) serta bersifat mandiri. Dan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

Tugas pokok

Penyelenggaraan tugas-tugas epidemiologi kesehatan ahli secara profesional meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk memecahkan masalah dan pemberian pengajaran dengan cara yang sistematik di bidang epidemiologi kesehatan.

Fungsi

  1. Persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi kesehatan
  2. Pengamatan epidemiologi kesehatan
  3. Penyelidikan epidemiologi kesehatan
  4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
  5. Pemberdayaan Masyarakat dibidang kesehatan
  6. Penerjemah atau penyadur buku dan bahan lainnya di bidang epidemiologi
  7. Pengembangan teknologi tepat guna bidang epidemiologi
  8. Pengajaran atau sebagai pelatih pada unit pendidikan dan pelatihan pegawai
  9. Pembuatan pedoman atau petunjuk tehnis dibidang epidemiologi kesehatan.
  10. Penerjemahan atau penyaluran buku dan bahan/materi lainnya dalam bidang epidemiologi kesehatan
  11. Penyusunan karya tulis ilmiah bidang epidemiologi
  12. Dan pelaksanaan tugas dan fungsi lain dalam bidang epidemiplogi yang diperintahkan oleh pimpinan organisasi.

Penjelasan dari tugas dan fungsi epidemiolog diatas adalah

Persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi kesehatan adalah kegiatan epidemiologi dapat dilakukan jika telah tersedia pedoman atau petunjuk tehnis dan didukung dengan aturan perundang-undangan, maka oleh karena itu seorang epidemiolog dalam menyelenggarakan program dan kegiatan, yang harus dilakukan adalah mempersiapkan pelaksanaan dengan membuat Term Of Referensi (TOR) dan atau TOR yang didukung oleh payung hukum atau kalau tidak ada payung hukum, dibuatkan penjabaran payung hukumnya, agar TOR dan peraturan pendukungnya dapat dengan mudah dilaksanakan, dibuatkan juga tehnis pelaksanaannya. TOR adalah singkatan dari Term Of Reference adalah kerangka acuan yang digunakan sebagai pedoman untuk menyusun perencanaan atau rencana kegiatan program

Pengamatan epidemiologi kesehatan adalah kegiatan surveilans epidemiologi merupakan komponen utama dari pengamatan epidemiologi kesehatan, dimana seorang epidemiolog kesehatan harus terus-menerus bekerja mengamati penyakit dan masalah kesehatan secara sistematik dan menyajikannya secara optimal untuk mempermudah upaya-upaya pencegahan dan tindak lanjut. Jadi pengamatan epidemiologi adalah suatu kegiatan dimulai dari pengumpulan data, validasi, pengolahan, analisa dan interpretasi tentang epidemiologi penyakit yang diamati serta menentukan factor yang berperan pada kejadian penyakit tersebut.

Penyelidikan epidemiologi adalah salah satu pekerjaan seorang epidemiologi yang khas adalah penyelidikan epidemiologi, pekerjaan ini biasa dilakukan ketika terjadi wabah atau kejadian Luar Biasa (KLB) suatu Penyakit, dimana seorang epidemiolog harus dapat memastikan kalau suatu wabah atau KLB penyakit tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat. Atau tepatnya seorang epidemiologi harus dapat menurunkan frekwensi kejadian KLB, menurunkan jumlah kasus dan kematian pada KLB tersebut, memperpendek periode KLB dan menyempitkan wilayah KLB. Jelasnya penyelidikan epidemiologi adalah rangkaian kegiatan untuk mengetahui suatu kejadian baik sedang berlangsung maupun yang telah terjadi, sifatnya penelitian, melalui pengumpulan data primer dan sekunder, pengolahan dan analisa data, membuat kesimpulan dan rekomendasi dalam bentuk laporan.

Pencegahan dan pemberantasan penyakit adalah suatu tindakan dan upaya untuk mencegahan terjadinya penyakit dan masalah kesehatan. Tindakan dan upaya ini berupa pencegahan dan pemberantasan penyakit, pelaksanaan imunisasi, pengobatan massal, pengobatan khusus, pemeriksaan khusus, pemeriksaan penyakit khusus kelompok resiko tinggi, melakukan evaluasi program, melakukan pelayanan konsultasi dan penyusunan rekomendasi dari hasil evaluasi program pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit.

Pemberdaayaan masyarakat adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat pada dasarnya adalah menfasilitasi masyarakat yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit serta melakukan survailans kewaspadaan dini terjadinya Kejadin Luar Biasa penyakit. Masyarakat dilokasi kegiatan diarahkan pada timbulnya kepedulian dan rasa memiliki PROGRAM dalam berbagai bentuk PARTISIPASI, Masyarakat dimotivasi, masyarakat difungsikan dan masyarakarat dapat berbuat.

Pengembangan teknologi tepat guna bidang epidemiologi adalah serangkat pengetahuan tentang epidemiologi dasar maupun lanjutan. Ketika bekerja, pengetahuan ini harus diaplikasikan. Pendekatan yang paling sederhana adalah pendekatan pertanyaan epidemilogi, dari pertanyaan dan jawaban yang diberikan seorang epidemiolog kesehatan, adalah suatu teknologi yang dapat dipraktekan secara konprehensif, holistik, yang dapat dilakukan secara sistemik dan pengenalan faktor resiko. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah

  1. Kapan penyakit itu terjadi ?” —- when—-, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang berkaitan dengan distribusi waktu
  2. ”Dimana penyakit itu terjadi ?” —— where—–, pertanyaan ini berkaitan dengan distribusi tempat
  3. Siapa yang menderita penyakit itu ?” ——-who——–, pertanyaan ini berkaitan dengan distribusi orang.
  4. Mengapa penyakit itu terjadi ?” ————–why————-, pertanyaan ini berkaitan dengan penyelidikan penyebab
  5. dan pertanyaan yang terakhir adalah ”Apa yang harus dilakukan?” —–what——, pertanyaan ini berkaitan dengan tindakan pencegahan dan penanggulangan.

Bentuk teknologi yang tepat guna yang praktis dan sederhana serta dapat diterapkan pada wilayah yang amat terbatas (spesifik) adalah

  1. Tehnik Pengukuran Frekwensi Penyakit
  2. Rancangan penelitian epidemiologi
  3. Rancangan konsep terjadinya penyakit
  4. Surveilans epidemiologi
  5. Local Areal Monitoring (PWS) dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD)- Kejadian Luar Biasa (KLB)
  6. Rancangan konsep sentinel
  7. Tehnik investigasi atau penyelidikan epidemiologi.

Penerjemah atau penyadur buku dan bahan lainnya di bidang epidemiologi adalah Memindahkan suatu amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima (sasaran) dengan pertama-tama: mengungkapkan maknanya, dan kedua: mengungkapkan gaya bahasanya. Kemampuan menerjemah adalah suatu keterampilan atau seni. Untuk itu seorang penerjamah harus :

  • Menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran/penerima, tapi tidak harus dapat berbicara (dengan menggunakan) kedua bahasa tersebut dengan baik.
  • Memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap materi yang diterjemahkan, sehingga mampu mengkomunikasikan pesan-pesan yang ada di dalamnya.
  • Membutuhkan praktek/pemahiran dan pengalaman.
  • Seorang penerjemah yang baik ditempa oleh pengalaman, dan penerjemah yang berpengalaman harus ditunjang oleh teori atau petunjuk-petunjuk penerjemahan.

Penyusunan karya tulis ilmiah bidang epidemiologi adalah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data, yang didapatkan dari penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium, ataupun kajian pustaka. Dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah, yaitu pemikiran yang logis (masuk akal), dan berdasarkan fakta empiris (hasil pengalaman atau penemuan dan pengamatan yang telah dilakukan).

Jenis Karya Tulis Ilmiah

  • LAPORAN, ditulis setelah melakukan pengamatan, kunjungan, wawancara, penelitian, pembacaan - literatur, atau percobaan. (penulisannya relatif singkat, dan biasanya penulis membuat kesimpulan sendiri).
  • Makalah, karya tulis yang memerlukan studi atau penelitian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Makalah dapat disajikan dalam pertemuan ilmiah (simposium, seminar, atau lokakarya). Bila ditulis oleh seorang ‘pejabat’ dan dibawakan dalam suatu pertemuan, disebut kertas kerja. Jika dibuat oleh mahasiswa, biasanya disebut paper.
  • Resensi : dapat diartikan sebagai tulisan tentang timbangan buku atau pengawasan ttg baik atau kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam suatu buku, sebagai suatu upaya menghargai karya orang lain, dengan cara memberikan komentar secara obyektif.
  • Artikel : Karangan faktual (non-fiksi) yang menguraikan masalah secara lengkap, tapi tidak terlalu panjang, dan dimuat di surat-kabar, majalah, bulletin, dsb. untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan,mendidik, menghibur, atau menawarkan pemecahan suatu masalah. Artikel dapat berupa gagasan dan opini penulis.
  • Dan lain-lain termasuk yang utama Skripsi, Tesis dan Disertasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatan ini, di perlukan juga pengetahuan kewenangan perbedaan antara Jabatan Fungsional dan Struktural dalam suatu organisasi pemerintahan. Perbedaan itu adalah jika dalam suatu organisasi untuk melaksanakan tugas atau kelompok tugas diperlukan sekelompok orang yang bekerja bersama-sama (Tiem work), maka jabatan yang diperlukan adalah Jabatan struktural. Jika dalam suatu organisasi untuk menjalankan fungsi-fungsi organisasinya perlu mengandalkan kemampuan, keahlian dan keterampilan teknis profesi tertentu, maka jabatan yg diperlukan adalah jabatan Fungsional, seperti halnya jabatan fungsional epidemiologi ahli dalam postingan ini.

Kesimpulannya Tugas dan fungsi pejabat Fungfional Epidemiologi Kesehatan Ahli adalah mereka bekerja dalam bidang epidemiologi, mempunyai kedudukan yang menunjukan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang PNS atau bukan PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam melaksanakan tugasnya didasarkan atas keakhlian dan keterampilan tertentu (profesionalitas) serta bersifat mandiri yaitu mempunyai pengetahuan dan skill epidemiologi yang mumpuni.