Rabu, 17 September 2008

DOSEN PS. IKM MENUNJUKAN PRESTASI DI DALAM DAN LUAR NEGRI

DOSEN PS. IKM MENUNJUKAN PRESTASI DI DALAM DAN LUAR NEGRI

PS. IKM kembali menunjukan prestasinya dengan diraihnya Golden Key Award dari Monash University, Australia oleh dr. Ady Wirawan, MPH dan Cumloude oleh dr. Pande Putu januraga, M.Kes di Universitas Diponegoro. Mereka telah menyelesaikan studi S2 dengan prestasi yang menggembirakan, sehingga dapat memperkuat jajaran staff pengajar di PS. IKM.

dr. Ady Wirawan yang dimintai komentarnya terkait dengan penghargaan yang didapat mengaku semua ini berkat dukungan berbagai pihak dan berharap apa yang didapat akan mampu diimplementasikan dalam membangun Universitas Udayana khususnya bidang ilmu kesehatan masyarakat.

Menurut dr. Partha Muliawan beberapa staff dosen telah menyelesaikan pendidikannya di dalam dan luar negri sehingga diharapkan mereka dapat memberikan kontribusinya dalam mengembangkan institusi sesuai dengan tri dharma pergurun tinggi untuk melakukan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

STAFF DOSEN PSIKM KE MELBOURNE, AUSTRALIA

STAFF DOSEN PSIKM KE MELBOURNE, AUSTRALIA

Sebanyak 20 Staff dosen PS. IKM mendapat Australian Leadership Award (ALA) untuk mengikuti short course di Malbourne, Australia. Mereka diberangkatkan secara bergilir untuk mengikuti short course di Burnet Institute, Monash University dalam upaya meningkatkan kapasitas dosen di lingkungan PS. IKM Unud.

Menurut dr. Partha Muliawan, M. Sc (OM) Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat kerjasama dengan ALA dan Burnet institute diharapkan dapat terus berkelanjutan sehingga ilmu yang telah diperoleh dapat diimplementasikan dalam upaya meningkatkan pembangunan khususnya dibidang kesehatan masyarakat. Disamping itu Capacity building ini juga sebagai persiapan untuk mengembangkan S2 Kesehatan Masyarakat karena banyak dari tenaga kesehatan yang ingin melanjutkan ke jenjang S2.

Adapun Course yang diikuti diantaranya yakni Health of Women and Children in Developing Countries: 10th – 17th June, Managing Community-Based HIV Programs in Developing Countries: 8th – 16th July, Primary Health Care for Developing Countries: 18th – 22nd August, Field Methods for International Health Planning and Evaluation: 8th-12th September, Health Communications and Training: 22nd – 29th October, Harm Reduction: Controlling HIV in Drug Use: 24th – 28th November (pur)

PENDAFTARAN CPNS UNUD DIBUKA, FORMASI PS. IKM 2 DOSEN

PENDAFTARAN CPNS UNUD DIBUKA, FORMASI PS. IKM 2 DOSEN

Universitas Udayana akan menerima tenaga dosen 75 orang dan tenaga teknisi 2 orang. Sedangkan formasi untuk PS. IKM 2 orang dosen S2 Kesehatan Masyarakat. Penerimaan pendaftaran, Ujian administrasi, pengisian biodata, dan pengambilan nomor peserta ujian dimulai tangal 13 sampai 27 September 2008. Pendaftaran dilaksanakan di Lobi rektorat Kampus Bukit Jimbaran. Sementara ujian TPU dan TBS dilaksanakan Kamis, 16 Oktober 2008 mendatang dikampus bukit jimbaran. Pengumuman tahap I (tes TPU dan TBS) diselenggarakan paling lambat 3 November 2008. Untuk ujian substansi tenaga edukatif dan teknisi dilaksanakan tgl 6-8 November sementara hasil ujian seleksi CPNS diumumkan 14 November 2008.

(bali post, 13/9/2008)

Lowongan PT Pharos Indonesia

Lowongan PT Pharos Indonesia

Perusahan farmasi terkemuka di Indonesia membutuhkan :

1. Area Sales Manager (ASM)

v pria/wanita usia maksimal 32 tahun

v memiliki pengalaman min 1 tahun sebagai marketing supervisor di perusahaan farmasi

v berjiwa pemimpin dan berorientasi pada target

2. Marketing Supervisor (MS)

v Pria/wanita usia maks 30 tahun

v memiliki pengalaman satu tahun sebagai medical refresentatif di perusahaan farmasi

v berjiwa pemimpin dan berorientasi pada target

3. Medical Refresentatif (MR)

v Pria/wanita usia maks 30 tahun

v Pendidikan min D3

v memiliki kendaraan bermotor dan SIM C

Tuliskan kode jabatan di sudut kiri atas amplop dan kirimkan surat lamaran beserta CV dan pasfoto terbaru ke alamat :

PT Pharos Indonesia

UP. Ibu Laura

Jl. Letda Reta No. 90 Denpasar

Kamis, 11 September 2008

Info Penerimaan CPNS LIPI

Informasi penerimaan CPNS LIPI 2008. LIPI mengundang insan-insan muda calon peneliti Indonesia. Melanjutkan Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil - CPNS di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia - LIPI sejak tahun 2005, pada tahun anggaran 2008 ini LIPI kembali membuka kesempatan kepada insan-insan muda Indonesia untuk berkiprah sebagai peneliti dan tenaga pendukungnya di berbagai satuan kerja LIPI.

LIPI adalah lembaga ilmu pengetahuan milik negara yang mendapatkan otoritas tertinggi untuk melakukan kajian dan penelitian ilmiah di Indonesia. Untuk itu LIPI menanungi 47 satuan kerja dengan kompetensi kajian ilmiah atau sebagai pendukung kegiatan ilmiah yang spesifik untuk masing-masing satuan kerja.

Dengan visi Terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanistik, LIPI merupakan satu-satunya lembaga penelitian yang meliputi seluruh disiplin ilmu. Dengan karakteristiknya sebagai lembaga multi disiplin, LIPI mengemban misi :

1. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar menjadi penggerak utama dan acuan dalam meningkatkan kemajuan dan persatuan bangsa, memperkuat daya saing masyarakat.
2. Ikut serta dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembangunan berkelanjutan yang berwajah kemanusiaan.
3. Memperkuat landasan etika keilmuan.

Bagi insan-insan muda terbaik Indonesia yang tertarik untuk bersama-sama Membangun Indonesia dengan riset ilmiah di masa depan, sekali lagi kami undang untuk bergabung bersama LIPI.

Menurut rencana, pengumuman melalui media massa serta pembukaan registrasi lamaran melalui situs ini akan dilakukan mulai tanggal 15 September 2008. Untuk itu persiapkan diri dan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan.

Sumber : http://cpns.lipi.go.id/

Informasi persyaratan : http://cpns.lipi.go.id/utama.cgi?bantuan

Kunjungi terus situs ini untuk mengikuti perkembangan CPNS LIPI selanjutnya.

Jumat, 05 September 2008

Advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (AKMS)

Advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (AKMS)

penanggulangan tuberkulosis

AKMS adalah suatu konsep sekaligus kerangka kerja terpadu untuk mempengaruhi dan mengubah kebijakan publik, perilaku, dan memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan penanggulangan TB. Sehubungan dengan itu AKMS TB merupakan suatu rangkaian kegiatan advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial yang dirancang secara sistematis dan dinamis.

1. Batasan

Advokasi hádala tindakan untuk mendukung upaya masyarakat mendapatkan berbagai sumberdaya atau perubahan kebijakan. Dalam konteks global, advokasi TB dimengerti sebagai seting intervensi terkordinasi yang diarahkan untuk menempatkan TB dalam agenda politik dan pengembangan pada posisi tinggi, untuk mengamankan komitmen internacional dan nasional dan menggerakan sumber daya yang diperlukan. pada konteks dalam negri, advokasi merupakan upaya luas untuk meyakinkan bahwa pemerintah memiliki komitment kebijakan yang kyat dalam menanggulangi TB.

Komunikasi merupakan proses dua arah yang menempatkan partisipasi dan dialog sebagai eleven kunci. Dalam konteks penanggulangan TB komunikasi diarahkan untuk mendorong lingkungan berkreasi melalui pembuatan strategi dan pemberdayaan. Seluruh kegiatan komunikasi disebarluaskan lewat media dan berbagai saluran.

Mobilisasi sosial dalam konteks nasional dan regional merupakan proses membangkitkan keinginan masyarakat, secara aktif meneguhkan konsensus dan komitmen social diantara stakeholders untuk menanggulangi TB yang menguntungkan masyarakat. Penggerakan masyarakat dilaksanakan di tingkat paling bawah dan secara luas berhubungan dengan mobilisasi dan aksi masyarakat. Memperhatikan pemaparan componen AKMS, masing-masing componen mempunyai tujuan dan kegiatan spesifik yang dilaksanakan secara terpadu untuk mencapai keberhasilan program penanggulan TB.

2. Strategi AKMS

a. Advokasi

adalah upaya secara sistematis untuk mempengaruhi pimpinan, pembuat kebijakan dan keputusan dalam penanggulangan Tb . Pendekatan lepada para pimpinan ini dapat dilakukan dengan cara bertatap muka langsung, konsultasi, memberikan laporan, pertemuan rapat kerja, lokakarya dan sebagainya sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing unit.

dalam melakukan advokasi perlu dipersiapkan data atau informasi yang cukup serta bahan-bahan pendukung lanilla yang sesuai agar dapat meyakinkan mereka dalam memberikan dukungan.

Langkah yang perlu dipersiapkan untuk merencanakan kegoatan advokasi :

· Analisa situasi

· Memilih strategi yang tepat (advokator, pelaksana, metode dan sebagainya)

· Mengembangkan bahan-bahan yang perlu disajikan lepada sasaran dan

· mobilisasi sumber dana

b. Komunikasi

Merupakan proses penyampaian pesan atau gagasan yang disampaikan secara lisan dan atau tertulis dari sumber pesan lepada penerima pesan melalui media dengan harapan adanya pengaruh timbal balik.

komponen komunikasi

di dalam studi komunikasi model komunikasi yang sering dianut adalah yang mempunyai lima komponen sebagai berikut:

a) Sumber pesan (komunikator)

semua komunikasi berasal dari satu sumber. sumber ini mungkin dalam bentuk individu atau mungkin dalam bentuk kelompok, bahkan dala bentuk kelembagaan. Dalam proses komunikasi sumber dituntut untuk mempunyai keterampilan-keterampilan seperti berpikir, berbicara, menulis dan lanilla. Sember juga diharapkan mempunyai sikap yang positif terhadap penerima pesan. Selain itu sumber seyogyanya mempunyai pengetahuan yang mendalam terhadap pesan yang disampaikan maupun terhadap penerima pesan.

b) Pesan

pesan dalam proses komunikasi disampaikan melalui bahasa tertentu yang sama dengan bahasa penerima pesan. Isi pesan perlu disederhanakan dan disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik penerima pesan agar mudah dimengerti oleh penerima.

saluran/media dalam proses komunikasi dapat berbentuk :

· Rapat pertemuan, percakapan, seminar peningkatan pengetahuan

· radio, rekaman

· televisi, film

· demonstrasi, latihan

· surat kabar, majalah, dan buku

c) Penerima pesan (komunikan)

Penerima pesan ini dapat berupa individu atau kelompok bahkan kelembagaan dan massa. lancar tidaknya statu proses komunikasi banyak tergantung pada pengetahuan, sikap, keterampilan penerima pesan tersebut.

d) Umpan balik

umpan balik hádala proses pengecekan untuk mengetahui apakah :

  1. pemberi pesan dapat menyampaikan pesan dengan baik
  2. pesan disampaikan dimengerti dengan baik oleh penerima
  3. pesan disampaikan sesuai dengan penerima pesan

c. Mobilisasi sosial

Dalam konteks nasional dan regional merupakan proses membangkitkan keinginan masyarakat, secara aktif menguhkan konsensus dan komitmen social diantara pengambil kebijakan untuk menanggulangi TB yang menguntungkan masyarakat. Mobilisasi sosial berarti melibatkan semua unsur masyarakat, sehingga memungkinkan masyarakat untuk melakukan kegiatan secara kolektif dengan mengumpulkan sumber daya dan membangun solidaritas untuk mengatasi masalah bersama dengan kata lain masyarakat menjadi berdaya.

beberapa prinsip mobilisasi social

  • Memahami kemampuan lembaga yang ada di masyarakat
  • berstandar pada pemahaman dalam konteks social dan cultural termasuk situasi politik dan ekonomi masyarakat setempat.
  • Memenuhi permintaan masyarakat
  • Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi
  • memerlukan banyak sumber daya dalam organisasi penggerak
  • berdasarkan rencana rasional dalam rumusan tujuan, sasaran, pesan, indikator dan umpan balik mobilisasi
  • memerlukan pengulangan secara periodik
  • menggunakan individu yang terrenal atau dihormati sebagai penggerak

peran dan karakteristik penggerak masyarakat, harus merupakan elemen masyarakat, memiliki inisiatif dan cara manajemen masyarakat sendiri, memiliki solidaritas dan kerjasama antar kelompok atau organisasi masyarakat, memiliki keterpaduan dengan eleven pemerintah dan non pemerintah.

Beberapa prinsip pemberdayaan masyarakat

1. Menumbuh kembangkan potensi masyarakat dapat berupa :

- Community leaders : para pemimpin baik formal dan informal

- Community Organization : Organisasi/lembaga kelompok

- Community fund : Dana yang ada di masyarakat

- Community meterial : Sarana masyarakat

- Community Knowledge : pengetahuan masyarakat

- Community technology : teknologi tepat guna termasuk cara berinteraksi masyarakat setempat secara cultural

- Commnuty decision making : pengambilan keputusan oleh masyarakat

2. kontribusi masyarakat dalam penanggulangan TB

pemberdayaan masyarakat, berprinsip meningkatkan kontribusi masyarakat dalam penanggulangan TB, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. secara kuantitatif berarti semakin banyak keluarga/masyarakat yang berkiprah dalam penanggulangan TB. Secara kualitatif berarti keluarga/masyarakat bukan hanya memanfaatkan tetapi ikut berkiprah melakukan penyuluhan, ikut menjadi PMO, kader TB dan sebagainya.

3. Mengembangkan Gotong royong

pengembangan potensi masyarakat melalui fasilitasi dan memotivasi diupayakan berpegang teguh pada prinsip-prinsip memperkuat dan mengembangkan budaya gotong royong.

4. Bekerjasama masyarakat

Prinsip lain yang harus dipegang teguh adalah “bekerja untuk dan bersama masyarakat”, karena dengan kebersamaan inilah terjadi proses fasilitasi, motivasi, alih pengetahuan dan keterampilan.

5. KIE berbasis individu, keluarga, masyarakat dan ormas lainnya. Kemitraan antara Pemerintah, LSM, Ormas dan berbagai kelompok masyarakat lainnya akan memudahkan kerjasama di lapangan, sehingga potensi dapat dimanfaatkan secara optimal. untuk itu dapat memilih mitra sesuai dengan peran dan peminatan di bidang AKMS TB dapat digunakan contoh berikut:

Memilih mitra dan peran berdasarkan peminatan

Mitra

Peminatan

Komisi D DPRD, komisi 9 DPR

Kebijakan, legislasi

Akademisi, profesi (IDI, PAPP)

Pelayanan kesehatan TB

LSM, dll

Komunikasi TB

6. Desentralisasi

Upaya pemberdayaan masyarakat sangat berkaitan dengan budaya setempat, karena itu segala bentuk pengambilan keputusan harus diserahkan ke tingkat operacional agar tetap sesuai dengan kultur budaya setempat.

bentuk-bentuk mobilisasi social penanggulangan TB :

Kompanye, digunakan dalam rangka mensosialisasikan isu strategis yang telah dikembangkan lepada berbagai sasaran (masyarakat, organisasi profesi, lintas sektoral, lintas program, dunia usa, LSM dll) dengan tujuan menumbuhkan kesadaran dan rasa memiliki serta terpanggil untuk terlibat sesuai dengan perannya dalam pennggulangan isu tersebut.

Penyuluhan kelompok, digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap kelompok masyarakat melalui berbagai metode dan media penyuluhan.

Diskusi kelompok, digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kelompok masyarakat untuk menanggulangi masalah TB melalui diskusi kelompok.

kunjungan rumah, digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar keluarga mau berubah perilakunya sehubungan dengan TB.

Konseling, digunakan untuk membantu menggali alternatif pemecahan masalah TB dalam satu keluarga.

langkah-langkah mobilisasi sosial :

- Memberikan pelatihan kepada kelompok pelopor (kelompok yang paling mudah menerima isu yang sedang diadvokasi)

- mengkonsilidasikan mereka yang telah mengikuti pelatihan menjadi kelompok pendukung.

- mengembangakan koalisi diantara kelompok maupun pribadi pendukung

- mengembangkan jeringan informasi diantara anggota koalisi agar selalu mengtahui dan merasa terlibat dengan isu yang diadvokasikan.

- melaksanakan kegiatan yang bersifat masal dengan melibatkan sebanyak mungkin anggota koalisi

- mendayagunakan media massa untuk mengekspos kegiatan koalisi dan sebagai jeringan informasi.

- mendayagunakan berbagai media massa untuk membangun kebersamaan dalam mengatasi masalah. hal ini efektif bila dilakukan menggunakan TV, radio spot, billboard dan spanduk.

TUBERKULOSIS DAN PERMASALAHANNYA

TUBERKULOSIS DAN PERMASALAHANNYA

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB diseluruh dunia. Diperkirakan 95 % kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Demikian juga kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas.

Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3-4 bulan. hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-30%. Jika ia meninggal akibat TB, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain merugikan secara ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial-stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.

penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah :

  1. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara-negara yang berkembang.
  2. Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh :
    • tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan
    • tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses oleh masyarakat, penemuan kasus/diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin penyediaanya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang standar dan sebagainya).
    • Tidak memadainya tata lakasana kasus (diagnosis dan paduan obat yang tidak standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis)
    • Salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG
    • Insfrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi dan pergolakan masyarakat.
  3. Perubahan demografik karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan struktur umur kependudukan
  4. Dampak pandemi HIV

munculnya pandemi HIV/AIDS di dunia menambah permasalahan TB. koinfeksi dengan HIV akan meningkatkan risiko kejadian TB secara signifikan. Pada saat yang sama kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB (multidrug resistance = MDR) semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil disembuhkan. keadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya epidemi TB yang sulit ditangani.

Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ketiga terbanyak di dunia setelah Cina dan India dengan jumlah pasien sekita 10 % dari total jumlah pasien TB didunia. Diperkirakan pada tahun 2004, setiap tahun ada 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang. insidensi kasus Tb BTA positif sekitar 110 per 100.000 penduduk.

Penularan TB

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberkulosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.

Cara penularan

  • Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif
  • pada waktu batuk atau bersin pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk perciban dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
  • Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana perciban dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.
  • Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut.
  • Factor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara teresebut.

Risiko penularan

  • Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dan percikan dahak. Pasien TB paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif.
  • Risiko penularan setiap tahunnya ditunjukan dengan Annual risk of tuberculosis infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama satu tahun. ARTi sebesar 1% berarti sepuluh orang diantara 1000 penduduk terinfeksi setiap tahun. ARTI di Indonesi bervariasi anatara 1-3%.
  • Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negatif menjadi positif.

Risiko menjadi sakit TB

  • Hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB
  • Dengan ARTI 1%, diperkirakan diantara 100.000 penduduk rata-rata terjadi 1000 terinfeksi TB dan 10% diantaranya (100 orang) akan menjadi sakit TB setiap tahun, sekitar 50 diantaranya adalah pasien TB BTA positif.
  • Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien TB adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk).
  • HIV merupakan faktor risiko yang paling kuat bagi yang terinfeksi TB menjadi sakit TB. Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas sistem daya tahan tubuh seluler, sehingga jika terjadi infeksi oportunistik seperti tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan bisa mengekibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah pasien Tb akan meningkat, dengan demikian penularan TB di Masyarakat akan meningkat pula.

Upaya Penanggulangan TB

Pada awal tahun 1990 WHO dan IUATLD telah mengembangkan strategi penanggulangan TB yang dikenal dengan strateegi DOTS (Directly Treatment Short- course) dan telah terbukti sebagai penaggulangan yang secara ekonomis paling efektif.

Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan penularan TB dan dengan demikian akan menurunkan insidens TB di masyarakat. Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan TB.

Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci :

  1. Komitment politis
  2. Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya
  3. Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan.
  4. Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu
  5. Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.