Minggu, 17 Agustus 2008

PERANAN KESEHATAN PARIWISATA DALAM MENUNJANG PROGRAM VISIT INDONESIA YEAR 2008

Program visit Indonesia year 2008 tentunya bukan sebatas hanya wacana, melainkan perlu langkah strategis untuk mewujudkannya. Jika ditinjau dari kondisi kesehatan lingkungan dan makanan kita masih perlu melakukan perbaikan disana-sini. Namun demikian dukungan semua pihak diperlukan untuk mewujudkannya

Bali adalah objek pariwisata yang sudah dikenal luas. Para wisatawan banyak yang berkunjung ke Bali dengan berbagai tujuan. Ada yang ingin berlibur, berbisnis, merawat kesehatan dan sebagainya. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi Bali pada tahun 2005 terdapat 1.383.231 wisman, tahun 2006 terdapat 1.258.178 wisman dan tahun 2007 terdapat 1.664.854 wisman.

Hal ini mengindikasikan bahwa banyak wisatawan yang berkunjung ke Bali setiap tahunnya dan memberi keuntungan devisa bagi pemerintah dan para pelaku pariwisata. Kita ketahui pula banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada bidang pariwisata. Pariwisata menjadi bidang utama dalam pembangunan Bali kedepan.

Pemerintah telah membuat program Visit Indonesia Year 2008. Program ini bertujuan memperkenalkan pariwisata Indonesia ke dunia internasional sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke objek-objek pariwisata yang ada di Indonesia. Bagaimana kesiapan kita dalam menjalankan program tersebut ?.

Indonesia memang banyak memiliki objek pariwisata yang dapat dikembangkan dan beberapa daerah telah menjadi daerah basis pariwisata. Untuk itu tidaklah sulit untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Kalau dipandang dari fasilitas pariwisata yang kita miliki seperti restaurant, hotel, tempat hiburan, akomodasi, mungkin terkesan telah memenuhi syarat namun kalau kita melihat kondisi kesehatan lingkungan, kebersihan makanan dan penjamahnya di beberapa tempat masih belum memenuhi syarat kesehatan.

Kasus wabah diare yang baru-baru ini terjadi di daerah karangasem juga perlu mendapat perhatian serius. Sebagai suatu objek pariwisata, kesehatan sangat berperan penting. Kasus diare yang apabila sampai menimpa pada wisatawan dapat berdampak luas dan menimbulkan citra negatif bagi daerah tersebut. Kalau sudah terjadi masalah seperti itu apakah kita masih bisa mengatakan siap menerima kunjungan wisatawan?. Sebelum terjadi kejadian yang buruk sebaiknya kita mempersiapkan diri lebih baik lagi sehingga promosi yang dilakukan dapat lebih bermanfaat.

Kebiasaan masyarakat kita membuang sampah sembarangan jelas tidak mencerminkan perilaku sehat. Pengelolaan sampah juga perlu mendapat perhatian serius, sebab yang namanya objek pariwisata semestinya mencerminkan suatu tempat yang bersih dan nyaman sehingga wisatawan dapat menikmati liburannya. Wisatawan yang berkunjung ke daerah pariwisata di Indonesia bisa saja terkena penyakit seperti Demam Berdarah, Malaria, Tuberculosis, Diare, Hepatitis, Infeksi Nematoda dan lainnya karena disebabkan lingkungan yang tidak sehat.

Mengenai kondisi kesehatan makanan yang kita miliki memang perlu dibenahi dari beberapa sisi. Sebab kesehatan makanan tersebut mencerminkan kualitas suatu daerah. Tentunya kita tidak ingin wisatawan yang berkunjung ke Indonesia terkena penyakit. Pengawasan tidak saja dilakukan pada rumah makan yang mewah dan swalayan tetapi juga pada pedagang makanan kecil, pedagang kaki lima dan dipasar tradisional.

Banyak kasus keracunan makanan yang menimpa wisatawan baik yang terekspos maupun tidak. Hal ini dapat menjadi kabar buruk bagi dunia kepariwisataan kita sebab wisatawan tersebut tentunya akan menceritakan hal negatif di negaranya. Sehingga kita perlu kaji kembali tentang program kesehatan makanan kita. Semestinya semua itu dapat dikendalikan dengan melakukan kebersihan pada alat, penjamah makanan, bahan baku makanan dan proses pembuatan yang baik.

Satu contoh seorang penjamah makanan (food handler) mereka menggunakan tangan dalam mengambil makan dan parahnya lagi tangan tidak dalam keadaan bersih. Betapa banyak kuman yang menepel disana. Begitu juga sarana produksi makanan yang jarang dibersihkan, bahan baku yang tidah higienis ditambah lagi lingkungan yang kotor dan makanan tidak tertutup akan dapat memicu perkembangbiakan penyakit salah satunya diare.

Selama ini program pengawasan dan edukasi masih belum berkelanjutan sehingga macet ditengah jalan. Diperlukan program yang holistik dalam perbaikan kualitas makanan kita. Program memberikan pendidikan kesehatan, peraturan tentang penjamah makanan dan kesehatan, sertifikasi pedagang adalah suatu program yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Ini juga harus dilakukan secara berkelanjutan.

Kita bisa saja mempromosikan panganan khas Indonesia dimana kita memiliki berbagai macam makanan yang khas di masing-masing daerah, sehingga itu bisa menjadi daya tarik pariwisata. Namun memang diperlukan pengawasan dan sertifikasi pedagang sehingga mereka menjual makanan yang sehat dan berkualitas.

Di beberapa Negara untuk menarik wisatawan mereka menawarkan paket kesehatan dan berlibur. Hal ini menarik sebab bagi wisatawan yang ingin mendapatkan perawatan kesehatan dapat berlibur ke suatu negara sehingga dapat memanfaatkan waktu cuti sakitnya dengan berlibur. Beberapa rumah sakit yang sudah siap untuk menjadi rumah sakit internasional dapat melakukan promosi secara terpadu dengan instansi terkait. Seperti dinas pariwisata, kantor kedutaan di Negara sahabat, hotel-hotel dan organisasi internasional lainnya. Dengan demikian maka akan lebih dikenal fasilitas kesehatan dan pariwisata yang kita miliki. Tentunya hal ini juga harus ditunjang oleh kesiapan SDM, fasilitas yang memadai dan sarana promosi yang baik.

Program Visit Indonesia year 2008 bukanlah suatu program yang hanya diwacanakan. Melainkan ada kesungguhan dari semua pihak untuk siap menjalankan program tersebut. Indonesia telah lama menjadi objek pariwisata, khususnya Bali yang bidang pariwisatanya telah begitu berkembang bahkan lebih dikenal Pulau Bali dibandingkan nama Indonesia. Kita patut berbangga dengan apa yang kita miliki kebudayaan beragam, kekayaan alam dengan keindahannya, sehingga ini perlu dilestarikan.

Potensi yang besar tersebut seharusnya dapat dipergunakan dengan baik. Pemerintah harus memberikan fasilitas yang dapat menunjang bidang pariwisata di masing-masing daerah. Pariwisata dan kesehatan adalah dua hal yang saling berkaitan untuk itu semua program pariwisata akan terkait dengan kesehatan. Diperlukan keseriusan semua pihak untuk menunjang program tersebut dan lintas sektoral.


Tidak ada komentar: