Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat semakin pesat dan derajat kesehatan masyarakat kita akan semakin menurun
apabila tidak dilakukan management kesehatan yang berkualtas. Sarjana Kesehatan Masyarakat diciptakan untuk
mengembangkan kapabilitas dan kompetensinya dalam memanage berbagai permasalahan kesehatan masyarakat untuk
selanjutnya mencari pemecahannya (problem solving).
Orientasi kerja selama ini yang focus pada Dinas Kesehatan dan Puskesmas sebenarnya sudah tidak relevan lagi
karena berbagai kondisi. Ekspansi kebidang yang lainnya sangatlah diperlukan. Padahal berbagai prospek kerja
masih belum terisi oleh tenaga kesehatan masyarakat bahkan beberapa diisi oleh tenaga dari bidang ilmu yang
lainnya. Kondisi ini perlu kita tindak lanjuti bersama, adapun beberapa prospek kerja dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. KESEHATAN LINGKUNGAN
Bagian Kesehatan Lingkungan dikhususkan untuk mendalami dan menganalisis faktor lingkungan (fisik, biologis, kimia,
sosial) yang berpengaruh pada derajat kesehatan masyarakat.
KOMPETENSI
1. Paham untuk melakukan pengukuran parameter kesehatan lingkungan (Fisika, kimia, biologi, radioaktif, social).
2. Mampu melakukan analisis permasalahan kesehatan lingkungan (air bersih, pengelolaan limbah, pengelolaan
sampah, pengendalian vector, sanitasi makanan, pencemaran lingkungan dan toksikologi lingkungan, lingkungan sosial).
3. Mampu melakukan prediksi dampak kesehatan lingkungan dan mernacang alternatif-alternatif pengelolaan untuk
penyelesaian permasalahan kesehatan lingkungan permukiman dan industri (air bersih, pengelolaan limbah, pengelolaan sampah, pengendalian vector, sanitasi makanan, pencemaran lingkungan dan toksikologi lingkungan, lingkungan sosial).
4. Mampu melakukan modifikasi dan manipulasi lingkungan untuk penyelesaian permasalahan kesehatan lingkungan
permukiman dan industri (air bersih, pengelolaan limbah, pengelolaan sampah, pengendalian vector, sanitasi makanan,
pencemaran lingkungan dan toksikologi lingkungan, lingkungan sosial).
LAPANGAN PEKERJAAN
1. Dinas Kesehatan (Propinsi maupun Kabupaten/Kota) baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa;
2. Puskesmas;
3. Dosen PTN (S-1 dan D-3 AKL);
4. Rumah Sakit; Barida (badan pemeriksa daerah);
5. Pengendalian Penyakit Berbasis Binatang (P2B2);
6. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP); Balai Kesehatan Paru (BP4); Balai Kesehatan Mata (BKM).
7. Rumah Sakit swasta; Dosen PTS/STIKES maupun D-3 Kesehatan Lingkungan;
8. Konsultan Air Bersih dan Sanitasi (WISLIC), Konsultan Persampahan;
9. Pengendali Vektor;
10. LSM Lingkungan.
Manajer lingkungan RS, Konsultan limbah, Konsultan Amdal kesmas, Manager kesja dan kesling pd berbagai perusahaan :
pertamina, PLN, Kontruksi, Tekstil, Telkom, dll., Quality control supervisor pada perusahaan makanan dan minuman :
sosro, coca-cola, Aqua, catering dll, Sanitarian pada Hotel dan restourant , Manager HACCP pada restaurant,
Laboratorium kesmas, Puskesmas, Dinas kesehatan, Bapedalda,, Wiraswasta : catering, pest control, konsultan amdal, konsultan limbah dll
2. EPIDEMIOLOGI
Bagian yang secara institusi menyiapkan peserta didik yang handal di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
serta permasalahan kesehatan pada umumnya dengan menggunakan prinsip-prinsip dan metode epidemiologi.
KOMPETENSI
1. Mampu menganalisis masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan epidemiologi.
2. Mampu mengukur besaran masalah kesehatan dan mencari hubungannya dengan factor risiko.
3. Mampu menyusun dan menyajikan laporan hasil pengamatan, penyelidikan dan penelitian epidemiologi.
4. Mampu merancang, menyelenggarakan survailans masalah kesehatan untuk meramalkan pola masalah kesehatan.
5. Mampu merancang, memantau dan menilai pelaksanaan program kesehatan dengan pendekatan kuantitatif.
LAPANGAN PEKERJAAN
1. Departemen
a. Dinas Kesehatan : seksi P2M, Imunisasi, Penyidikan wabah
b. LITBANG
c. Jenis Tenaga Ker
d. Yang terkait dengan Upaya Pengobata
e. Yang terkait dengan upaya promotif, protektif, preventif, dan upaya paradigma sehat:
1. Epidemiolog
2. Entomolog
(Jabatan Fungsional dalam BKN tahun 2006 untuk tenaga kerja kesehatan bidang kesehatan masyarakat)
2. Non Departemen
a. Perusahaan: Industri Pestisida, Industri makanan/minuman
b. Individual: Surveyor, Konsultan di Bidang Kesehatan
3. Organisasi lain : LSM
1. Survei jentik dan PSN
2. Pemeriksaan kelenjar ludah untuk melihat adanya infeksi : Plasmodium, Filaria (parasit)
3. Menghitung umur nyamuk dengan bedah ovarium
3. GIZI Kesehatan Masyarakat
Bagian yang secara institusi menyiapkan sarjana kesehatan masyarakat yang unggul dalam konsep (teori), pemodelan,
dan perancangan yang berkaitan dengan disiplin ilmu gizi kesehatan masyarakat yang berkualitas dan mampu beradaptasi
dengan lingkungan kerja, tanggap terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam dunia nyata, serta mampu
bersaing di dunia kerja.
KOMPETENSI
1. Mampu mengidentifikasi masalah gizi makro dan mikro pada perorangan dan kelompok.
2. Mampu mengidentifikasi masalah ketersediaan dan keamanan pangan.
3. Mampu mengidentifikasi factor risiko masalah gizi dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi.
4. Mampu merencanakan, melaksanakan & mengevaluasi program pencegahan serta penanggulangan masalah gizi dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi.
5. Mampu melakuakn penelitian dan publikasi ilmiah.
LAPANGAN PEKERJAAN
1. Instansi Pemerintah :Dinkes, Depkes, Dep. Industri
2. Swasta : Pabrik Makanan
3. Manager Quality control pada perusahaan makanan dan restaurant,
4. supervisor HACCP pada berbagai perusahaan : restaurant, hotel, supermarket, supplier makanan dll, konsultan gizi, catering, dll.
4. ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAAN KESEHATAN
Bagian AKK adalah salah satu elemen FKM yang mendukung pembelajaran dan pencapaian kompetensi kesehatan masyarakat
dalam bidang administrasi manajerial dan kebijakan kesehatan
KOMPETENSI
1. Mampu melakukan analisa situasi masalah kesehatan berdasarkan konsep H.L. Blum.
2. Mampu melakukan analisis aspek manajerial dari system layanan kesehatan.
3. Mampu melakukan skala prioritas masalah kesehatan.
4. Mampu membuat rencana, mengorganisasi, monitoring dan evaluasi program kesehatan.
5. Mampu melakukan advokasi kebijakan kesehatan.
6. Mampu menerapkan metode pengambilan keputusan manajerial.
7. Mampu melakukan analisis kebutuhan kebijakan.
8. Mampu menerapkan langkah-langkah perumusan kebijakan dalam rangka pengendalian faktor risiko terhadap kesehatan.
LAPANGAN PEKERJAAN
Sebagai pelaksana, pengelola, atau pengatur dalam administrasi/manajerial pelayanan dan program kesehatan,
di institusi kesehatan, Rumah Sakit, Asuransi dan pembiayaan kesehatan, LSM dan lain-lain baik di sektor pemerintah
maupun swasta.
Manager RS, Manager Rekam Medik, Manager Pemasaran RS, Manager Asuransi Kesehatan, Bank Insurance and consultant financial (asuransi pada Bank), manager perusahaan farmasi., Pemasaran Laboratorium dan alat kesehatan, puskesmas, dinas kesehatan dll.
5. BIOSTATISTIK DAN KEPENDUDUKAN
Bagian yang secara institusi menyiapkan peserta didik untuk menjadi seorang yang memahami mengenai data
dan cara pengelolaannya, sehingga bisa menunjang kegiatan perencanaan dan pengambilan keputusan
KOMPETENSI
1. Mampu melakukan pengelolaan data (pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian, dan interprestasi)
di bidang kesehatan, kependudukan dan kesehatan reproduksi dengan pendekatan statistik dan teknologi informasi.
2. Mampu melakukan manajemen basis data (Storing, up dating, retieving, distributing) untuk proses manajerial
di bidang kependudukan, kesehatan reproduksi dan kesehatan secara umum dengan memanfaatkan teknologi informasi.
3. Mampu menyajikan data dan informasi untuk mendukung proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
di bidang kesehatan, kependudukan dan kesehatan reproduksi.
LAPANGAN PEKERJAAN
1. Konsultan manajemen riset
2. Konsultan statistic dan pengelolaan data kesehatan BPS, Bapedalda, BKKBN
3. Pengembangan software sistem informasi kesehatan
6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Bagian K3 menyelenggarakan proses pendidikan dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Pendidikan S1 Kesehatan
Masyarakat dengan minat K3 dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan ahli K3 di berbagai sektor pekerjaan.
KOMPETENSI
1. Mampu meakukan pengenalan faktor bahaya (occupational health hazards) di tempat kerja.
2. Mampu melakukan pengukuran terhadap faktor bahaya di tempat kerja.
3. Mampu menggunakan data hasil pengukuran potensi bahaya di tempat kerja dalam merencanakan
program penaggulangan (manajemen data).
4. Mampu menggunakan data kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dalam menyusun program pencegahan
bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Mampu mengendalikan potensi bahaya di tempat kerja berdasar hierarki kontrol bahay (loss prevention
programme).
6. Terampil melakukan monitoring dan evaluasi program pencegahan, penaggulangan masalah kesehatan di
tempat kerja.
LAPANGAN PEKERJAAN
Instansi pemerintah maupun non pemerintah dari tingkat pusat sampai daerah (Depkes, Depnaker, Pertamina,
Askes, Jamsostek, Rumah Sakit, PDAMK, industri makanan atau minuman, industri tekstil, kertas, dsb)
7. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Bagian PKIP menyiapkan mahasiswa lulusannya agar dapat berperan serta di masyarakat sebagai Agent of Change
berperan aktif memberdayakan masyarakat supaya mampu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan memperbaiki
kesehatan mereka secara Self Empowerment (pemberdayaan diri sendiri).
KOMPETENSI
1. Mampu mengukur/mengidentifikasi faktor-faktor perilaku yang mempengaruhi kesehatan
2. Mampu melakukan analisis penyebab masalah perilaku
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan, memnuat desain dan menyajikan informasi yan berkaitan dengan kesehatan
kepada masyarakat
4. Mampu menyusun program perubahan perialaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan
5. Mampu menilai/mengukur perubahan perialaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan
6. Mampu melakukan identifikasi faktor-faktor perilaku yang merupakan faktor resiko terhadap kesehatan
7. Mampu menyusun, melaksanakan, monitoring, dan evaluasi program-program pengendalian faktor resiko
8. Mampu menjadi agen pembaharu dan penggerak masyarakat :
a. Mempunyai kemampuan sebagai leader
b. Mampu melakukan pemberdayaan masyarakat
c. Mampu menjalin jejaring kemitraan
LAPANGAN PEKERJAAN
1. Lembaga Swadaya Masyarakat PKBI, Pilar, Kalandara, Rumah Damai, Badan Narkoba Nasional, dan LSM lainnya, Komisi Penanggulangan Aid.
2. Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta
3. Media Elektronik : Stasiun Penyiaran Radio atau TV (Broadcast Station), Biro Periklanan, Biro Public Relations. Media Cetak : Surat Kabar
4. Institusi (Hotel, Mal, Bank, Pesantren, dsb)
5. Dalam unit di Departemen Kesehatan, Dinkes, Puskesmas dengan nama Biro/Bag/Unit Promosi Kesehatan.
6. Institusi Pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah Tinggi Kesehatan, Poltekkes, Konselor Kesehatan di
TK,SD,SMP,SMU)